Satu Kursi di Senayan Untuk Milenial Sulsel
Nusakini.com--Makassar--Kemampuan milenial untuk menduduki kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) nyatanya tak diragukan lagi oleh masyarakat. Terbukti pada pemilihan umum (Pemilu) periode 2019-2024 salah satu calon legislatif DPR-RI, perwakilan Sulsel, Golda Titing mendapat dukungan penuh dari masyarakat untuk mendapatkan kursi DPR di senayan.
Caleg Dapil I Sulsel ini, mendapatkan posisi suara kedua setelah Incumbent PDIP Sulsel, Ridwan Wittiri menduduki posisi pertama, disusul Prof Abd Razak di posisi ketiga pada Pemilu kali ini.
Golda Titing menyampaikan, posisi suara kedua berhasil diperolehnya dari dukungan milenials Kota Makassar dan Komunitas Kreatif yang memang menjadi perhatian pemilik Apple Tree pre-School ini.
"Saya memang lebih melakukan pendekatan kepada milenial dan komunitas di Sulsel karena salah satu keinginan terbesar saya menghadirkan ruang bagi milenial dan industri kreatif agar bisa mengekspresikan idenya, sehingga kegiatan-kegiatan mereka lebih ke hal positif dan mindset masyarakat terhadap milenial yang cenderung negatif bisa berubah," kata Golda.
Melalui upaya tersebut Golda menilai bahwa milenials Kota Makassar telah pandai memilih pemimpin terbaik untuk Indonesia. Hal tersebut juga dibuktikan dengan banyaknya tag milenials di Instagram saat melakukan pemilihan di bilik suara.
Semisal, Dian Ekawaty dengan akun Instagram @Dianekawy, salah satu Milenial daerah pemilihan perintis kemerdekaan ini membuktikan suaranya di Instagram Story dengan memilih Golda Titing sebagai calon yang tepat dari PDI Perjuangan Dapil I Sulsel untuk menduduki kursi di Senayan.
Selain Dian, hal yang sama juga dilakukan oleh Hardiansyah dengan nama instagram @hhardiansyahh_, disusul Wiwik Amaluddin seorang public relation Phinisi Point yang menyebut Golda Titing dalam story instagram @wiwiamaldn bahwa Golda Titin adalah panutan para perempuan untuk bergerak maju dan menghadirkan perubahan untuk Sulawesi Selatan yang berhak menjadi wakil rakyat Sulsel untuk duduk di DPR RI.
Meski demikian, Golda mengaku, pihaknya saat ini masih menunggu hasil perhitungan suara KPU, yang diharapkan memberikan hasil sesuai pilihan rakyat kepada masing-masing caleg.
"Saya berharap semoga pihak-pihak yang bekerja dalam perhitungan suara Pemilu periode 2019-2024 bisa bekerja secara netral dan transparan karena ini adalah suara rakyat," tegasnya. (R/Rajendra)